wartapolitik.id – Sorot kamera tertuju pada buku hitam yang tergeletak persis di hadapan terdakwa korupsi e-ktp Setya Novanto. Sebelumnya Novanto pernah berkelakar pada awak media, ada pandora bila buku bersampul hitam itu terbuka.
Terbaca di halaman tengah, kalimat “Justice Collabolator” tinta hitam tebal, plus tiga tanda seru. Beberapa baris dibawahnya, tulisan “Nazaruddin” dengan garis ke bawah, USD 500.000. Kata lainnya adalah “Ibas” dan “Ketua Fraksi”.
Dan…Boom… gemparlah Cikeas dengan segala keagunganya.
Pengacara novanto mengatakan, buku hitam itu sperti black box. “Buku yang digunakan itu saya menyebutnya kalau pesawat itu jatuh, itu pasti black box harus dicari,” ujar Firman seusai mendampingi Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (5/2/2018).
Baca Juga: Saling Tuding Status Bebas Bersyarat Muhammad Nazaruddin
Setnov butuh teman kala terjatuh. Nama yang masih mengangkasa diajak landing segera. Sejak mengalami kecelakan tragis, dan masuk jerat KPK. Novanto akhirnya menyerah.
Memilih jalan jadi kolega Komisi Anti Rasuha, Justice Collabolator pilihan terakhirnya. Membuka buku pandora dalam jangkauan kamera, bisa jadi jurus yang oke juga. Sambil berharap publik membaca hanya eksidental semata. Padahal sejak awal Setnov sudah mengaku, Black Box adalah senjata pamungkasnya.
Ketika ditanya, apakah Ibas yang dimaksud adalah Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono? Setya Novanto hanya bermanis muka, senyum tipis dengan alis meninggi ke langit.
Selanjunya mengalirlah dua kata yang pada akhirnya menjadi tuba “No comment….No comment.” Sambil berlalu menepis pertanyaan media.
Baca Juga: SBY & Partai Demokrat Disebut Sebagai Aktor Proyek E-KTP
Cikeas naik pitam, Setnov sudah membuka buku pandora. Karena bisa saja “no comment” bermakna sindiran sekaligus tuduhan. Namun selalu ditangkis dengan tangkas sebagai fitnah keji bagi Cikeas kolega.
Arena duel dua sohib lama, Setnov-SBY sudah terbuka. Tapi SBY sebih pilih bertempur. “This is my war, karena air susu dibalas air tuba”. Kata Ayah Ibas, Susilo Bambang Yudhoyono, Jakarta, Selasa (6/2/2018)
SBY selalu menghadang para pihak yang coba menebas Ibas. Sama seperti Ayah kebanyakan, SBY hanya menjalankan tugas, naluri seorang Ayah. Melindungi sibungsu dengan segala cara sampai kapan pun jua.
[Rewriting: kompas.com]
Discussion about this post