wartapolitik.id – Seorang pria berumur 30-an mengamuk dengan sebilah pedang saat ratusan umat Gerejs St Lidwina Bedhog Trihanggo, Sleman, Yogyakarta, tengah khusyuk menggelar ibadat pada Minggu pagi, 11 Februari 2018.
Peristiwa tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak. Mengingat Jogjakarta selama ini dikenal berhati nyaman. Tak terkecuali Buya Syafi’i Maarif.
Mantan Ketua Muhammadiyah yang juga bermukim di Jogja, menyempatkan diri berkunjung ke lokasi kejadian dan menjenguk para korban di rumah sakit.
“Ditengah situasi gelisah, marah, sedih, curiga umat kristen atas penyerangan gereja di Yogya. Indonesia beruntung punya seorang Buya Syafi’i Maarif yang memberanikan diri datang ke lokasi kejadian dan menjenguk korban luka di rumah sakit, ” tulis Awan Kurniawan di halaman facebook-nya.

Sekitar lima orang jamaat, termasuk pemimpin ibadah, Romo Edmund Prier SJ, mengalami luka sabetan samurai dan dilarikan ke rumah beberapa sakit, seperti RS Panti Rapih, Ludira Husada, dan RS Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM).
Selang beberapa waktu kemudian polisi. Seorang polisi sempat terkena sabetan parang, hingga polaku dilumpuhkan dengan timah panas di kaki.
Belakangan ini Jogja menjadi sorotan, setelah beberapa minggu lalu sempat digegerkan dengan aksi pembubaran bakti sosial oleh salah satu ormas keagamaan. Banyak pihak kecewa karena Sri Sultan selaku gubernur terkesan longar menyikapi hal tersebut.
“Sikap teladan seperti ini (Buya Syafi’i Maarif) membuat negeri ini bertahan, selalu saja negeri kita dilimpahi orang baik yang mampu mengayomi semua, ” tutup Kurniawan.
Discussion about this post