wartapolitik.id – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri menggelar pertemuan terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat (20/2/2018).
Istana Batu Tulis selalu jadi tempat favorit pertemuan Mega dan Jokowi. Tempat ini juga jadi saksi keputusan Megawati mencalonkan Joko Widodo di Pilpres 2014.
Diskusi pencalonan Jokowi sebagai Capres pada 2014 lahir dari banyak pertemuan malam di Istana Batu Tulis.
Kali ini pertemuan biasa kata Presiden. Sudah rutin dilakukan. Namun kali ini lebih dari sekadar pertemuan rutin berkala. Karena hadir juga beberapa petinggi partai politik pendukung pemerintah.
Baca Juga: Epic Istana Sentris Cermin Pseudo-Participation Democracy
Di antara mereka ada beberapa nama yang santer digadang-gadang akan menjadi Cawapres Jokowi di 2019 nanti.
“Pertemuan dengan Bu Mega, pertemuan dengan Pak Romi, pertemuan dengan Pak Surya Paloh, pertemuan dengan Pak Muhaimin Iskandar, pertemuan dengan Pak Oesman Sapta, pertemuan dengan Pak Zulkifli, itu biasa kita. Itu pertemuan rutin biasa,” ujar Jokowi pada wartawan usai pertemuan.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berkata pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam. “Pertemuan di istana yang desain arsitekturnya dari Bung Karno ini membahas topik-topik strategis menyangkut isu nasional dan internasional,”.
Meskipun demikian, Jokowi tidak menampik bahwa pertemuan tersebut salah satunya adalah membahas soal pilpres. Tetapi beliau enggan merincinya lebih detail.
Baca Juga: Bukan Prabowo Tapi Mega, SBY dan JK: King Maker Pilpres 2019
“Ya, kalau saya ngomong (tidak berbicara mengenai pilpres), kan, namanya bohong. Iya, saya berbicara mengenai pilpres,” ujar Presiden Jokowi.
Pertemuan lebih banyak fokus membahas pilkada serentak 2018 di 171 daerah. Agar berlangsung kondusif, aman dan demokratis.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pilkada 2018 akan sangat menentukan bagi komposisi Pilpres 2019 mendatang.
Setiap partai berlomba untuk meraih kemenangan maksimala agar punya bargening posisi yang baik ketika pilpres nanti.
Sampai sejauh ini PDI Perjuangan belum juga memutuskan mendukung Jokowi di periode ke dua. Juga belum menentukan bakal Cawapresnya.
Baca Juga: Elektabilitas Cak Imin Meroket Dari 1.2 Persen Menjadi 14.9 Persen, Begini Analisanya
Namun Jokowi secara personal sepertinya sudah punya beberapa nama yang masuk dalam radar Cawapresnya.
Ketua Umum PPP Romahurmuziy meyakini Presiden Joko Widodo akan mengumpulkan seluruh partai koalisi membahas calon wakil presiden untuk pilpres 2019.
“Nanti pada saatnya beliau pasti mengintegrasikan, seluruh pertemuan itu direkonsiliasi semua, dan kemudian pada sampai titik, ayo kita bahas bersama,” Kata Romy.
Pria yang mulai membranding dirinya dengan sapaan Gus Romy ini juga tertarik mendampingi Jokowi.
Namun Popularitas dan elektabilitasnya masih kalah telah dibandingkan dengan Cak Imin, Ketua Umum PKB.
Discussion about this post