wartapolitik.id – Rapat Pimpinan Nasional di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu 11 Maret 2018 ditutup dengan pidato politik Agus Hari Murti Yudhoyono, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk pemenangan pilkada 2018 dan pemilu 2019.
Agus Hari Murti Yudhoyono atau akrab disapa AHY tampil menawan dalam pidato politiknya. Pidato politik ini menjadi penting karena bukan semata menjadi pandangan politik internal Partai Demokrat melainkan merupakan visi Partai Demokrat untuk memenangkan pemilu 2019.
“Pasca pemilu 2019, ketika rakyat memberikan amanah kepada pada Partai Demokrat untuk berada dalam pemerintahan, maka Partai Demokrat akan terlibat langsung memastikan situasi dan kondisi Indonesia yang jauh lebih baik”, kata AHY dalam pidatonya.
AHY juga menyampaikan lima sasaran besar yang harus dicapai oleh partai Demokrat, yaitu penyediaan lapangan kerja, peningkatan daya beli masyarakat, pengentasan kemiskinan, keadilan sosial, kebebasan dan keamanan nasional.

Lebih lanjut disampaikan AHY, demi mencapai sasaran besar tersebut maka harus dijalankan sembilan kebijakan strategi. Yaitu reformasi perpajakan, pembangunan infrastruktur, pengembangan kewirausahaan, menaikan gaji pegawai dan upah buruh, meningkatkan program penanggulangan kemiskinan, meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan, membangun kerukunan dan hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat.
AHY juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintahan Jokowi “Partai Demokrak menyaksikan berbagai hasil yang telah dicapai oleh pemerintah, untuk itu dengan tulus kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi kepada Presiden Jokowi dan pemerintahan dengan harapan segala capaian tersebut dapat dijaga dan ditingkatkan”.
Namun Disisi lain, ada juga masukan saran yang disampaikan untuk perbaikan kedepan “Partai Demokrat mengingatkan sejumlah permasalahan dan kekurangan masih dihadapi dan dirasakan oleh rakyat kita. Karenanya Partai Demokrat terus mendorong pemerintah untuk terus melakukan perbaikan, bekerja lebih gigih lagi ke depan”, tegas AHY.
Antara Kualisi Jokowi atau Membangun Poros Baru
Menyimak pidato politik AHY maka ada pesan yang cukup kuat bahwa Partai Demokrat masih berada pada level diskursus apakah akan melenggang bersama pemerintahan Jokowi atau merintis poros baru di 2019 nanti.
“Kualisi harus dilandasi oleh good will atau itikad baik, bukan untuk menumpuk keuasaan, tetapi benar-benar didedikasikan untuk kepentingan rakyat yang kita cintai” tegas AHY diambut sorak para hadiri.
AHY kemudian menegaskan bahwa Partai Demokrat adalah kesempatan baginya untuk bisa berkontribusi kepada bangsa dan Negara. Khusunya kalangan muda, generasi milenial yang merupakan penentu arah masadepan bangsa.

Kesempatan yang diamksud AHY bisa berarti adalah membangun pilihan baru atau poros baru. Yaitu poros politik baru yang menyasar para pemilih milenial.
Hal tersebut juga sebelumnya telah disampaikan oleh Sekjen partai Demokrat, Hinca Panjaitan “sempat ada pembicaraan terkait dengan pembentukan poros ketiga antara Demokrat, PAN, dan PKB. Ia pun menilai, bila dalam Pilpres 2019 mendatang makin banyak pasangan calonnya, akan semakin bagus bagi demokrasi di Indonesia.
Patut disimak, apakah AHY akan memilih berlabuh di Kualisi Jokowi, atau membangun Poros Baru menghadapi pilpres 2019 mendatang?
Discussion about this post