Wartapolitik.id _ Pada akhirnya terjawab sudah, Jokowi tidak akan melawan kotak kosong di Pilpres 2019 mendatang. Duet pilpres 2014 bakal terulang. Prabowo telah menyatakan sikap, maju sebagai Capres 2019.
Melalui keterangan tertulis, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, sebanyak 34 ketua dewan pimpinan daerah (DPD) tingkat provinsi dan 529 ketua dewan pimpinan cabang (DPC) tingkat kabupaten, demikian pula 2.785 anggota DPRD kabupaten atau kota dan 251 anggota DPRD tingkat provinsi dan 73 anggota DPR menginginkan Prabowo maju sebagai capres.
“Dengan segala tenaga saya, dengan segala jiwa dan raga saya, seandainya Partai Gerindra memerintahkan saya untuk maju dalam pemilihan presiden yang akan datang, saya siap melaksanakan tugas tersebut,” kata Prabowo dalam Rakornas Gerindra Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4).
Baca Juga:
Cak Imin Jadi Primadona Jokowi dan Prabowo
AHY Siap Kualisi Atau Poros Baru
Hal ini sekaligus menampik isu bahwa Prabowo gentar berhadapan dengan Jokowi yang patahana untuk kedua kalinya. Sikap Prabowo juga mendapat sambutan positif dari pihak Istana. Moeldoko memandang Prabowo sebagai patner demokrasi yang bagus.
“Tanggapan saya adalah (majunya Prabowo sebagai capres menjadikan Pilpres) sebuah kompetisi yang sangat bagus, dalam konteks partner demokrasi. Jadi kalau saya katakan patner demokrasi adalah ini sebuah kondisi di mana kalau nanti ada apa itu bertanding lah, ada partnernya itu enak,” kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/4).
Pada babak selanjutnya kita akan menyaksikan upaya Prabowo dan Gerindra untuk merangkul mitra kualisi. Sejauh ini Gerindra optimis PKS akan bergabung, begitu juga dengan PAN.
Bila PKS dan PAN bergabung maka tantangan selanjutnya adalah menentukan pasangan Cawapres. Apakah Zulkifli Hasan dari PAN, ataukah Anis Matta dari PKS, dan bisa juga Anis Baswedan yang non partisan. Menarik untuk disimak.
Discussion about this post