Wartapolitik.id Peluang Prabowo Subianto maju sebagai Capres kian tertutup, setelah para partai kualisi mulai mempertimbangkan nama baru seperti Gatot Nurmantiyo (mantan Panglima TNI Jenderal Purn) . Meskipun sebelumnya Prabowo telah mendeklarasikan diri siap bertarung di Pilpres 2019.
“Kalu saya tidak mungkin Prabowo maju. Saya punya analisis tiket itu akan diberikan pada orang lain” kata Nasir Jamil, Politikus PKS kepada tempo di komples senayan, Jakarta. Keraguan itu makin menjadi tatkala mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen, kolega Prabowo juga menyarankan agar Prabowo memberi mandat pada Gatot.
Baca Juga : Akhirnya Terjawab Sudah #2019PrabowoCapres
“Kalau dia masih kuat, ya bagus. Maksudnya kuat fisik, kuat kantong, kuat jaringan. Bagus, bagus. Tapi kalau dia mau mandito (menjauhi keriuhan), ya bagus juga. Dia bisa jadi penasihat, sebagai kingmaker, kasihlah sama Gatot Nurmantiyo yang muda.
Kekuatan Prabowo dinilai tidak setangguh di 2014 silam. Prabowo makin melemah, baik secara jaringan, pamor politik dan kekuatan finansial. Hal itu bisa dilihat dari hasil survey elektabilitas yang menjukan angka yang cenderung stangnan atau bahkan berpeluang menunjukan grafik menurun.
Baca Juga : Menghitung Modal Cak Imin Maju Cawapres 2019
Sejauh ini kubu kompetitor Jokowi (Penguasa) di isi oleh partai Gerindra, PKS, PAN. Sementara Demokrat masih menimbang dan mengkaji standing position-nya. Situasi makin runyam karena antara PKS dan PAN masing-masir berebut menjadi kandidat Cawapres pendamping Prabowo. Sementara Demokrat hadir dengan tawaran yang benar-benar baru.
Gatot Nurmantiyo saat ini terus aktif mengalang dukungan dari berbagai kalangan. Safari politik terus di jalankan untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitasnya. Para simpatisan dan relawan yakin bila Gerindra akan menjatuhkan pilihan pada pencapresan Gatot.
Baca Juga : Cak Imin Jadi Primadona Jokowi dan Prabowo
Hal itu buru-buru dibantah oleh Fadli Zon “Tidak ada (tiket capres untuk Gatot). Itu semua sudah terbantahkan, dalam Rapimnas Gerindra itu mengajukan Pak Prabowo sebagai capres,” ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/4).
Sampai saat ini, belum ada keputusan resmi organisasi (Gerindra) dan kesepakatan partai kualisi untuk bersepakat mendukung Prabowo maju di 2019 mendatang.
Discussion about this post