Wartapolitik.id – Massa dari Gerakan #2019GantiPresiden sudah mendeklarasikan diri di sisi selatan Monas, Jakarta, Minggu (6/5/2019). Namun belum ada satu nama yang bakal didukung untuk maju sebagai Capres di 2019.
Gerakan yang digadang-gadang punya kedekatan dengan Prabowo Subianto ini, bahkan belum secara resmi mendukungnya. Sehingga membuka kemungkian yang luas bagi semua tokoh. Atau bahkan tidak mendukung Prabowo sama sekali.
Ketika ditanya diapa kandidat Capres yang mereka dukung, dengan lugas Mardani Ali Sera menjawab “Semua, Pak Prabowo kah, Pak Gatot (Nurmantyo) kah, Pak Yusril (Izha Mahendra) kah, Pak Sohibul Iman kah, Aher kah, TGB (Tuan Guru Bajang) kah, termasuk Pak Jokowi…,” ujar Inisiator gerakan #2019GantiPresiden itu.
Baca Juga :
- Rivalitas PAN-PKS Dibalik Tagar #2019GantiPresiden
- Iwan Fals : Jokowi-Cak Imin Unggul 52%
- Zulkifli Hasan Dukung Jokowi-Cak Imin, Amin Rais Dukung Prabowo-Zulkifli
Syarat menjadi presiden 2019 bagi Mardani dan Gerakan #2019GantiPresiden adalah yang mampu memperjuangkan Pancasila terwujud dan nyata di negeri ini. Baginya kepemimpinan Jokowi telah jauh dari nilai-nilai pancasila, sehingga gerakan ganti presiden di 2019 harus hadir.
Bagi Mardani kehadiran gerakan ini punya nilai positif bagi kinerja Jokowi dan kerja tim suksesnya. Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan akan mendukung Jokowi bila dinilai telah berubah dan sesuai dengan syarat yang ditetapkan.

“Itu malah baik, Pak Jokowi dan timnya bisa bekerja keras. Kalau nanti Pak Jokowi berubah, kami mungkin akan mempertimbangkan, tetapi sampai sekarang kami yakin 2019 ganti presiden,” sambung Mardani.
Sampai sejauh ini pihaknya mengaku belum mengusung satu nama, semua dikembalikan pada proses politik. “Semua diserahkan kepada proses politik, fokus gerakan ini menjadi pressure grup, menjadi pendidikan politik”, ucap Mardani.
Mardani mengakui gerakan #2019GantiPresiden baru akan mengambil sikap secara resmi terkait calon presiden pada 4-10 Agustus 2018.
Discussion about this post