WARTA POLITIK.ID, Jakarta- Partai Golkar sejak Musyawarah Nasional pada akhir 2019 yang lalu sudah berkeinginan untuk mengusung Ketua Umumnya, Airlangga Hartanto sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang akan datang.
Sampai sekarang walaupun sudah banyak lembaga survei yang menyampaikan hasil surveinya yang menyatakan Airlangga Hartanto bukanlah capres yang diperhitungkan, namun Partai Golkar tetap ingin mengusung Airlangga Hartanto sebagai calon presiden.
“Soal Pilpres, hingga saat ini, aspirasi dari anggota Partai Golkar yang ada hanyalah keinginan untuk mencalonkan Pak Airlangga sebagai calon presiden. Jadi kami belum terpikir yang lain, selain itu,” ungkap Doli ketika dihubungi awak media, Rabu, 3 Maret 2021 yang lalu.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut mengatakan kader internal partainya menginginkan ketua umum mereka, Airlangga Hartarto menjadi calon presiden di Pemilu 2024.
Ambisi Partai Golkar tersebut semakin kelihatan ketika Airlangga mengadakan safari politik menemui Ketua Umum beberapa partai seperti Partai Nasdem, Surya Paloh pada 14 Februari 2021. Selain Surya Paloh, Airlangga juga sudah menemui Suharso Monoafa Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra.
Selain Ahmad Doli Kurnia yang menyatakan bahwa Golkar akan mengusung Airlangga, DPD Partai Golkar Riau dalam Rakerda baru-baru ini juga menyatakan dukungan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto untuk maju sebagai Calon Presiden 2024 nanti.
“Kita sudah sepakat akan mencalonkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto pada Pilpres 2024. Hal ini sudah menjadi keputusan hasil Rapimnas,” kata Syamsuar, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau.
Sementara itu sebagaimana diketahui beberapa hasil survei yang dilakukan lembaga survei nasional akhir-akhir ini menunjukkan bahwa Airlangga Hartanto tidak masuk 5 besar calon presiden potensial untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan survei terbaru yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa elektalibilitas Airlangga Hartanto di mata anak muda hanya 0,2 persen, jauh di bawah calon Presiden lain seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Prabowo dan beberapa tokoh lainnya.
Dengan modal elektabilitas 0,2 persen itu tentunya sangat sulit bagi Partai Golkar untuk mengusung calon presidennya. Walaupun pilpres masih 3 tahun lagi, namun Golkar harus bekerja extra keras untuk mengusung capres dari kalangan internal.(*)
Discussion about this post