JAWA TENGAH – Paramitha Widya Kusuma, yang kerap disapa Mitha, lahir di Brebes, Jawa Tengah, 18 Januari 1992. Mitha terpilih menjadi salah satu anggota DPR RI periode 2019-2024 dari PDI Perjuangan untuk Dapil IX, Jawa Tengah. Mitha memang pendatang baru dalam perpolitikan di Tanah Air, tapi dunia politik bukanlah hal baru baginya.
Mitha adalah putri sulung pasangan Indra Kusuma dan Maryatun. Indra Kusuma merupakan politisi senior PDIP yang pernah menjabat Bupati Brebes 2002-2010 serta Ketua DPC PDIP Kabupaten Brebes. Sementara, sang bunda, Maryatun, merupakan Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Tengah. Seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Mitha pun mengikuti jejak kedua orang tuanya. Tak tanggung-tanggung, saat ini Mitha menjadi salah satu politisi muda Indonesia yang cukup diperhitungkan di Senayan.

Kecintaan pada Brebes
Tak seperti kebanyakan anak pejabat di negeri ini yang memilih pendidikan di kota-kota besar, Mitha memilih bersekolah di kota kelahirannya. Mitha mengenyam bangku pendidikan di SD Negeri 3 Brebes, di SMP Negeri 2 Brebes, dan SMA Negeri 1 Brebes. Pendidikan Strata 1 juga diambil tak jauh-jauh dari Brebes. Mitha memilih kuliah di Universitas Islam Sultan Agung Semarang, pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen.
Setelah menyelesaikan studinya di Semarang, Mitha kembali ke Brebes. Ia melanjutkan pendidikan Srata 2 di Program Magister Manajemen Universitas Pancasakti, Tegal. Mitha tentu bisa saja memilih studi S-2 di kampus-kampus ternama di Indonesia, bahkan di luar negeri sekali pun. Tapi, Mitha memilih di Tegal. Alasannya sederhana. Ia tidak bisa berlama-lama jauh dari kota kelahirannya.
Buat Mitha Brebes bukan sekadar kota kelahiran, tapi rumah dengan udaranya, bau tanahnya yang basah, dan orang-orangnya selalu hidup dalam pikiran istri Saeful Anshori ini. Kecintaan yang dalam pada Brebes ini jugalah yang mendorong Mitha mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari PDI Perjuangan. Ia maju dari Dapil IX meliputi Brebes, Kota Tegal, dan Kabupaten Tegal, tiga wilayah yang diikat oleh sejarah yang sama di masa lalu.
Sebagai pendatang baru dalam kontestasi elektoral, terlebih di level DPR RI, Mitha bisa jadi tak begitu dianggap. Tapi kekuatan cinta jadi modal Mitha yang membuatnya tak kenal lelah keluar-masuk ratusan desa. Mitha tak sekadar berkunjung dari desa ke desa, bersama warga di tiap desa yang dikunjunginya, Mitha merumuskan apa yang menjadi harapan bersama.
Hasilnya mengagetkan banyak orang, Paramitha Widya Kusuma, caleg milineal mendatang baru meraup perolehan suara sebanyak 129.940 suara. Mitha mengungguli dua caleg seniornya di PDIP, yaitu Mohamad Prakosa dan Dewi Aryani. Bahkan, Mitha menumbangkan politisi senior PAN yang merupakan petahana, Teguh Juwarno. Termasuk menyingkirkan dua nama beken: mantan Menteri ESDM, Sudirman Said dan mantan Menteri Pertanian, Suswono. Keduanya gagal ke Senayan karena perolehan suara tidak mencukupi.
Seperti ungkapan, if you give the best for the world, the best will come back for you. Setelah selesai masa kampaye, Mitha tak henti menebar cintanya. Ia terus melakukan berbagai kegiatan sosial. Salah satunya menghadiri kegiatan peringatan Isro Mi’roj dan sunatan massal sembari menyapa dan berbagi dengan warga di Desa Sitanggal, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Minggu 28 April 2019. Pun setelah duduk di Senayan, sejumlah program sosial digulirkannya seperti program bantuan rehab 100 rumah tak layak huni di Brebes. (WP/Adhi)

Discussion about this post