Jakarta, 20 Desember 2022 – Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) mengadakan Workshop tentang penyelenggaraan Festival Audio Visual sebagai kontribusi dalam kemajuan peradaban Indonesia. Pembukaan workshop ini sebagai agenda pertama dari rangkaian acara Festival Audio Visual yang akan berlangsung selama 9 bulan dimulai dari bulan Desember 2022 sampai puncak acara pada 12 Agustus 2023 di Medan, Sumatera Utara. Pelaksanaan Workshop dibuka oleh Mayor Jenderal TNI (Purn) Hendardji Soepandji, S.H. selaku ketua umum KSBN serta narasumber yang hadir yaitu Adisoerya Abdy, Budi Kurniadi, Eddie Karsito, dan Erny Murniasih.
“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, di tengah gempuran film asing yang tidak sesuai dengan tradisi yang tumbuh dan berkembang di negara ini, KSBN berharap dapat mengangkat nilai-nilai tradisi yang dikemas melalui film. Harapannya pada saat 100 tahun Indonesia merdeka, kita dapat menjadi pusat peradaban bangsa-bangsa di dunia” ujar Hendardji Soepandji, saat memberikan sambutan.
Adisoerya Abdy selaku ketua pelaksana menjelaskan teknis pembuatan film di mana karya film ini diharapkan dapat menjadi tontonan menarik yang mengandung 10 nilai-nilai budaya nusantara, seperti Tradisi Lisan, Manuskrip, Adat Istiadat, Ritus, Pengetahuan Tradisional, Teknologi Tradisional, Seni, Bahasa, Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional. Hendardji Soepandji juga memberikan saran terkait isu yang akan diangkat dalam pembuatan film ini menekankan kasus yang visioner sehingga bisa meningkatkan daya tarik dari suatu daerah. Seperti contohnya daerah Aceh dapat mengangkat tema Samudera Pasai atau daerah Sumatera Utara yang dapat mengangkat tema Hubungan Perdagangan Barus.
Serangkaian acara Workshop dan pendampingan akan dilaksanakan secara daring maupun luring agar dampaknya dapat dirasakan bersama dan bisa memotivasi konten cerita di wilayah masing-masing. Festival Audio Visual ini membuka 4 target peserta yaitu KSBN Pusat, KSBN Wilayah, KSBN Cabang, dan Perseorangan. Masing-masing target dapat mengirimkan hasil karya lebih dari satu tanpa ada batas maksimal karya. Karya yang disajikan pun bebas, dapat berupa fiksi maupun non-fiksi dengan durasi maksimal 20 menit dan kualitas video 4k.
Workshop Pembukaan Festival Audio Visual ditutup dengan tanya jawab antara narasumber dengan peserta workshop yang berasal dari perwakilan wilayah dan perwakilan akademis dari perguruan tinggi di Indonesia.
Festival ini akan dihadiri oleh mahasiswa, jurnalis, pembuat film, pengamat budaya serta komunitas budaya. Diharapkan festival ini akan berjalan berkesinambungan setiap tahun. (*)
Discussion about this post