WartaPolitik.id (18/01) Pasca silaturahim bersama Wakapolda Maluku yang baru, Pimpinan Cipayung Plus bersama DPD KNPI Maluku beri respon serius terhadap matinya Manggrove di daerah Poka.
Berdasarkan hasil uji lab yang di terima pada 12 Agustus 2022 bulan lalu, terdapat kandungan minyak dan lemak yang tidak melampaui baku mutu atau masih dalam nilai ambang batas dan daya toleransi.
Ketua PKC PMII Maluku, Saleh Ohorella menyampaikan tentang pentingnya peran PLN, jika benar masih berkaitan dengan kondisi matinya Mangrove tersebut.
“Dan, kalau faktanya nanti berkaitan dengan saluran limbah PLTD di sana, yah kita minta perhatian serius juga dari PLN Wilayah Maluku-Maluku Utara, kan ada CSR, dapat digunakan untuk menyeriusi masalah itu.”, imbuhnya kepada wartawan saat di temui.
Menyambung dengan Ketua PKC PMII Maluku, Abu Bakar Mahu, Ketua DPD IMM Maluku, mengatakan sudah dua pekan ini memantau perkembangan media tentang Mangrove tersebut.
“Kita dan kawan-kawan memang sudah dua pekan terakhir ini, terus memantau perkembangan pemberitaan mengenai populasi Mangrove di kawasan Poka. Kebetulan, kita lagi bahas agenda menyambut Hari Lahan Basah Sedunia yang jatuh pada 2 Februari nan Ucap Mahu.
Lebih lanjut, Mahu menjelaskan bahwa Pimpinan Cipayung Plus Maluku akan On The Spot ke lokasi habitat Mangrove, pantai Poka.
“Besok, atau paling telat lusa, kami bersama Pimpinan OKP akan On The Spot ke Pantai itu. Kita juga mau memastikan, apakah benar itu akibat pengerjaan Jembatan yang menyebabkan pipa pembuangan limbah dari PLN rusak? Ataukah memang ada sebab human error lainnya?”, terang Abu Bakar Mahu.
Pada kesempatan itu, hadir pula Pimpinan OKP dari GMKI, GMNI, KAMMI, dan Pegiat Anti Korupsi dari MCW.
Discussion about this post