Usaha dan kerja keras Jackson Beanal dalam peran aktif dalam menciptakan perdamaian di Kabupaten Mimika mendapat apresiasi dari LBH Gerimis (Gerakan Papua Optimis).
Jackson Beanal menerima penghargaan Pelopor Perdamaian, Toleransi serta Nasionalisme tahun 2022 – 2023 atas peran aktif beliau dalam beberapa konfik di kabupaten Mimika, salah satunya ialah dengan membantu masyarakat 3 kampung di Wilayah Tembagapura paska konflik penyerangan KKB di wilayah tersebut dengan menyediakan Lahan untuk relokasi mayarakat dari tempat asalnya untuk sementara sampai kondisi keamanan benar benar kondusif.
Yang terakhir, Jackson Beanal menyerukan perdamaian di Mimika saat menghadiri acara adat bayar kepala sekaligus memberikan bantuan untuk acara adat tersebut di Kwamki Narama, Kabupaten Mimika Papua.
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Papua Optimis (Gerimis), Papua Barat Yosep Titirlolobi, S.H dalam keterangannya kepada media menjelaskan, “Penghargaan pelopor perdamaian adalah sebuah anugerah yang diserahkan kepada mereka yang telah berjasa besar dalam menjaga perdamaian baik di Kabupaten Mimika khususnya serta Tanah Papua”, ucap Direktur LBH Gerimis.
Yosep Titirlolobi, S.H menambahkan, “bahwa perdamaian dan Toleransi bukan hanya akan turun dari langit tapi butuh komitmen lebih dan jiwa besar dari orang orang yang menginginkannya. Salah satunya yang kami nilai layak adalah Seorang Tokoh Amungme yaitu Jackson Beanal di kabupaten Mimika. Kami harapkan agar Dari sinilah akan muncul agen agen perdamaian berikutnya. Lanjutnya.
Jackson Beanal dalam ucapannya, Mengucapkan ” Terima Kasih atas penghargaan yang telah di Berikan LBH Gerimis ( Gerakan Papua Optimis ) kepadanya Sebagai Tokoh Perdamaian, Toleransi dan Nasionalis di Kabupaten Mimika “. Baginya ini sebuah motivasi untuk berbuat lebih lagi untuk Kabupaten Mimika dan Tanah Papua.
Lebih lanjut Jackson mengatakan bahwa “penghargaan ini untuk semua masyarakat mimika dengan Harapan Tanah ini, Rumah ini jadi tempat yang aman dan damai bagi semua orang yang ada di dalamnya , tidak ada lagi konflik berkepanjangan yang membuat masyarakat hidup susah, kita mau hidup damai di Atas tanah ini. ” Ucapnya.
Kita semua di Papua ingin damai, warga lokal dan pendatang sama semua Kitorang Papua. Mereka dilahirkan dan dibesarkan di Papua dengan bingkai Indonesia, Kitorang saling rukun berdampingan dan menghargai. Sebagian besar warga pendatang sudah seperti saudara sendiri. saat ada masyarakat lokal yang tertimpa musibah, mereka saling bahu membahu itu adalah kunci utama tentang Perdamaian dan Toleransi. Lanjut Jakckson.
Discussion about this post