Puska Bela Negara UPN Veteran Jakarta Adakan Diskusi Publik “Bela Negara dalam Perspektif Islam”
JAKARTA – Scientia. Pusat Kajian Bela Negara (Puska BN) UPN Veteran Jakarta menyelenggarakan Diskusi Publik bertajuk “Bela Negara dalam Perspektif Islam” dengan menghadirkan Dra. Zannuba Arifah Ch. R atau yang lebih dikenal dengan nama Yenny Wahid selaku Direktur Wahid Foundation dan KH. Ahmad Zubaidi., MA selaku Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat. Acara tersebut dilaksanakan pada 15 Februari 2023, di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika UPN Veteran Jakarta.
“UPN Veteran Jakarta merupakan perguruan tinggi yang memiliki ciri khas Bela Negara, dengan dilandasi visi, misi dan tujuan serta sasaran akademik yang kuat berupaya selalu berkomitmen dalam mewujudkan UPNVJ sebagai Universitas Negeri yang berdaya saing tinggi dengan beridentitas Bela Negara,” ucap Dr. Antar Venus, MA.Comm., Rektor UPN Veteran Jakarta dalam sambutannya.
Lebih jauh Antar Venus menyampaikan bahwa antara Islam dan kebangsaan tidak perlu dipertentangkan. Islam sangat menjunjung tinggi nilai- nilai yang terkandung dalam pengertian bela negara.
“Kegiatan diskusi publik ini diselenggarakan dengan tujuan, meningkatkan pemahaman dan mendorong mahasiswa agar lebih aktif, sebagai perkuliahan tambahan selain kuliah yang telah didapatkan sebelumnya, meningkatkan cara berfikir mahasiswa mengenai Bela Negara dan membangun hubungan yang baik antara pihak eksternal dan lingkungan pendidikan”, ucap Rektor UPN Veteran Jakarta.
Sementara itu Yenny Wahid dalam kesempatan tersebut menyampaikan “Intoleransi dan radikalisme merupakan tantangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, untungnya Indonesia memiliki Pancasila sebagai pusaka yang mampu mempersatukan Indonesia,” jelas Yenny Wahid.
Nilai-nilai Bela Negara tercermin dalam Islam, misalkan nilai-nilai solidaritas (ta’awun), kesetiaan terhadap ideologi negara yang telah disepakati bersama (kalimatun sawa’), rasa persatuan dan persaudaraan (ukhuwah islamiyah), menyebarkan kebaikan dan mencegah kejahatan (amar ma’ruf nahi munkar), keharusan menunaikan hak dan kewajiban, percaya atas keyakinan diri sendiri secara positif dan konstruktif, serta nilai-nilai lainnya.
Konsep Bela Negara termasuk di dalam Islam, Bela Negara merupakan salah satu perwujudan berukhuwah dalam Islam, yakni mencintai dan bersaudara dengan yang sebangsa dan setanah air. Wujud Bela Negara di Indonesia oleh kaum muslimin sudah digemakan sejak zaman kemerdekaan hingga masa-masa mengisi kemerdekaan.
Diskusi Publik “Bela Negara dalam Perspektif Islam” ini dihadiri oleh kurang lebih 250 orang peserta yang terdeiri dari pimpinan UPN Veteran Jakarta, Dosen dan Mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) UPN Veteran Jakarta. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid, Offline dilaksanakan di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika UPN Veteran Jakarta dan Live Streaming YouTube UPNVJ.
Dra. Zannuba Arifah yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid menyampaikan materi mengenai “Islam, Kebinekaan dan Kesepakatan Kebangsaan,” dalam paparannya ia mengatakan bahwa NKRI dan Pancasila selaras dengan Islam, “NKRI dan Pancasila sangat selaras dengan Islam. NKRI adalah daarul mitsaq (negara kesepakatan), Pancasila adalah mu’ahadah wathaniyyah (kesepakatan kebangsaan). Setiap sila dari Pancasila bersesuaian dengan ajaran Islam,” jelas Yenny yang juga merupakan putri Presiden RI Abdurrahman Wahid tersebut.
“Kalian beruntung berada di tempat yang tepat untuk mendapatkan identitas Bela Negara lebih dalam dibanding orang lain karena kampus UPN Veteran Jakarta sudah menerapkan Bela Negara sejak dini, dari awal semester sampai kalian lulus”, tambahnya.
Dalam diskusi publik tersebut juga dihadiri, KH. Ahmad Zubaidi, MA, yang memberikan materi mengenai “Bela Negara dalam Islam.”
“Dalam Islam, membela negara hukumnya wajib karena sama artinya membela kehormatan, membangun persaudaraan dan menolak kemunkaran dan kezaliman. Umat Muslim Indonesia wajib mempertahankan, melanjutkan, merawat, mengawal dan menjadi garda depan dalam membela negara,” jelas Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat tersebut.
Diskusi Publik ini mendapat sambutan yang baik dari sivitas akademika UPN Veteran Jakarta karena materi-materi yang dibawakan narasumber memberi pandangan baru tentang Bela Negara bagi UPN Veteran Jakarta, Kampus Bela Negara. (*)
Discussion about this post